SMK AL HUDA KEBON JERUK
TUGAS PKN KELAS X
Anggota Kelompok III
1. Fikri Almalik
2. Intan Nurul Aini
3. Marzelika Putri A
4. Putri Ananda
5. Rahma Sarita
KONSEP INTEGRITAS NASIONAL
A.
Pengertian Integrasi Nasional
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang beragam. Keberagaman
masyarakat Indonesia ditandai oleh adanya keberagaman budaya. Misalnya
perbedaan suku bangsa menyebabkan adat-istiadat, bentuk rumah, pakaian serta
kesenian yang memiliki ciri khas yang berbeda.
Bangsa Indonesia menyadari dan menghormati adanya perbedaan budaya
tersebut. Bangsa Indonesia sejak dahulu telah dipersatukan dalam semboyan “Bhineka Tunggal Ika” yang artinya berbeda-beda, tetapi
tetap satu.
Integrasi nasional berasal dari dua kata, yaitu “Integrasi”
dan “Nasional”. Integrasi berasal dari bahas inggris, Integrate artinya
menyatupadukan, menggabungkan, mempersatukan. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Integrasi artinya pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang bulat
dan utuh. Kata Nasional berasal dari bahasa Inggris, nation yang artinya
bangsa.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, integrasi nasional mempunyai arti
politis dan antropologis.
1. Secara Politis
Integrasi secara
politis berarti penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial dalam kesatuan
wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.
2. Secara Antropologis
Integrasi secara
antropologis berarti proses penyesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang
berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat.
Dasar pemikiran
dari integrasi nasional adalah bahwa Negara dibentuk bukan dengan
tujuan untuk menjamin kepentingan individu pun golongan tetapi untuk menjamin
kepentingan masyarakat secara keseluruhan sebagai sebuah
persatuan karena Negara pada hakekatnya adalah masyarakat yang integral.
Integrasi Nasional
ini bisa dipahami dari dua segi yakni konsep integrasi nasional
secara vertikal dan secara horizontal.
1. Konsep integrasi nasional secara
vertikal mencakup
bagaimana mempersatukan rakyat dengan pemerintah yang hubungannya terintegral
secara vertikal. Konsep ini juga mencakup bagaimana menyatukan pemerintah pusat
dan pemerintah daerah.
2. Konsep Integrasi Nasional secara
horizontal mencakup
bagaimana menyatukan rakyat Indonesia yang tingkat kemajemukannya cukup tinggi.
Bagaimana membangun identitas kebangsaan yang sama meskipun masyarakat memiliki
jati diri golongan, agama, etnis dan lain lain yang berbeda.
Pendapat para ahli tentang integrasi. Yaitu sbb:
a.
Howard Wriggins
Menurutnya, integritas bangsa berarti penyatuan bagian yang berbeda-beda
dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan
masyarakat-masyarakat kecil yang jumlahnya banyak menjadi satu kesatuan bangsa.
b.
Myron Weiner
Menurutnya, integrasi menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok
budaya san sosial ke dalam satu kesatuan wilayah, dalam rangka pembentukan
suatu identitas nasional. Integrasi biasanya mengandalkan adanya satu
masyarakat yang secara etnis majemuk dan setiap kelompok masyarakat memiliki
bahasa dan sifat-sifat kebudayaan yang berbeda.
c.
Dr. Nazaruddin Sjamsuddin
Menurutnya, integrasi nasional ini sebagai proses penyatuan suatu bangsa
yang mencakup semua aspek kehidupannya, yaitu aspek sosial, politik, ekonomi,
dan budaya. Integrasi juga meliputi aspek vertikal dan horizonntal.
d.
J. Soedjati Djiwandono
Menurutnya, integrasi nasional sebagai cara bagaimana
kelestarianpersatuan nasional dalam arti luas dapat didamaikan
dengan hak menentukan nasib sendiri. Hak tersebut perlu dibatasi pada suatu
taraf tertentu. Bila tidak, persatuan nasional akan dibahayakan. Dari
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa integrasi nasional bangsa indonesia
berarti hasrat dan kesadaran untuk bersatu sebagai suatu bangsa, menjadi satu
kesatuan bangsa secara resmi, dan direalisasikan dalam satu kesepakatan atau
konsensus nasional melalui Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928.
B. Konsep-konsep Integrasi Nasional diantaranya :
1.
Jones J. Clemens dan Carl G. Roberg
Teorinya banyak dipakai oleh para peminat teori modernisasi yang
digunakan untuk memahami permasalahan integrasi nasional di negara–negara
berkambang pada masa itu.
Menurut Clemens
& Roberg proses pemerintahan bagian suatu negara tak ada 2 dimensi :
a.
Integarasi vertical (elite-massa )
Integrasi ini mencakup
masalah–masalah yang ada pada bidang vertikal. menjembatani celah perbedaan
yang menyakini ada antara kaum elite dan massa dalam rangka pengembangan suatu
proses politik terpadu dan masyarakat politik yang berpartisipasi, mereka
menamakan dengan dimensi vertikal ini sebagai integrasi politik.
b. Integrasi
horizontal ( teritorial )
Integrasi ini
mencakup masalah–masalah yang ada pada bidang horizontal. bertujuan untuk
mengurangi diskonitalitas dan ketegangan kultur kedaerahan dalam rangka proses
penciptaan suatu masyarakat politik yang homogen.
2. Rupert Emerson dan
Kh. Silvert
Para sarjana–sarjana ini memahami integrasi nasional dalam
arti yang sama dengan integrasi teritorial dari Cleman dan Rosberg.
3. Myron Weiner
Weiner merupakan seorang ilmuan politik amerika serikat. Dia telah
mengumpulkan sejumlah pengertian integrasi yang sering dipergunakan oleh para
ilmuan uraiannya itu, ia mengidentifikasi dengan jelas masalah-masalah yang
tercakup dalam setiap pengertian yang pernah dipergunakan oleh para sarjana
sampai pertengahan 1960-an. Dari studi ini, Weiner menampilkan beberapa
pengertian integrasi lain yang lebih bermanfaat umum, seperti integrasi
nilai, integrasi tingkah laku dan integrasi budaya.
4. Claude Alce
Dia dengan tegas menolak terminologi integrasi nasional dan
lebih menyukai istilah integrasi politik. Menurut sarjana kelahiran Nigeria
ini, istilah bangsa (nation) yang menjadi akar kata nasional itu, secara
normatik sudah mengandung makna kelompok manusia yang sudah sangat terpadu.
Dengan demikian, istilah “bangsa“ sudah dengan sendirinya merujuk pada integrasi
karena komponen-komponennya memang sudah terintegrasi.
Konsep integrasi politik (elite-massa) dan integrasi territorial seperti
yang dikemukakan Rosberg, Clemens, dan pakar-pakar yang lain terlalu memuratkan
diri pada arah dan tujuan integrasi. Kajiannya lebih terfokus pada
faktor apa yang diintegrasikan dalam proses perpaduan itu.
5. Mahfud MD
Menurut Mahfud MD integrasi nasional adalah pernyataan
bagian-bagian yang berbeda dari suatu masayarakat menjadi suatu keseluruhan
yang lebih untuh, secara sederhana memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang
banyak jumlahnya menjadi suatu bangsa. Untuk mewujudkan integrasi nasional
diperlukan keadilan, kebijaksanaan yang diterapkan oleh pemerintah dengan tidak
membersakan SAR. Ini perlu dikembangkan karena pada hakekatnya integrasi
nasional menunjukkan tingkat kuatnya kesatuan dan persatuan
bangsa.KesimpulanIdentitasNasional Indonesia adalah sifat-sifat
khas bangsa Indonesia yang membedakannya dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
Indonesia terdiri dari berbagai macam suku bangsa, agama dan pulau-pulau yang
dipisahkan oleh lautan. Oleh karena itu, nilai-nilai yang dianut masyarakatnya
pun berbeda-beda. Nilai-nilai tersebut kemudian disatupadukan dan diselaraskan
dalam Pancasila. Nilai-nilai ini penting karena merekalah yang
mempengaruhi identitas bangsa. Oleh sebab itu, nasionalisme
dan integrasi nasional sangat penting untuk ditekankan pada
diri setiap warga Indonesia agar bangsa Indonesia tidak kehilangan identitas.
Integrasi masyarakat dalam negara dapat tercapai
apabila :
i.
Terciptanya kesepakatan dari sebagian besar anggotanya terhadap
nilai-nilai social tertentu yang bersifat fundamental dan krusial.
ii.
Sebagian besar anggotanya terhimpun dalam berbagai unit social yang
saling mengawasi dalam aspek-aspek sosia yang potensial.
iii.
Terjadinya saling ketergantungan diantara kelompok-kelompok social yang
terhimpun didalam pemenuhan kebutuhan ekonomi secara menyeluruh.
C. Pentingnya Membangun Integrasi Nasional
Untuk mewujudkan
cita-cita, dan tujuan negara serta memelihara rasa kebersamaan.
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk membangun integrasi
nasional:
1.
Adanya kemampuan dan kesadaran bangsa dalam mengelola perbedaan SARA dan
keanekaragaman budaya serta adat istiadat.
2. Adanya kemampuan
untuk mereaksi penyebaran ideologi asing
3. Adanya kemampuan
untuk mereaksi dan mencegah dominasi ekonomi asing
4. Mampu berperan
aktif dalam percaturan dunia di era globalisasi dalam berbagai aspeknya
5. Bertekad untuk
membangun sistem budaya sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945
6. Menyelenggarakan
berbagai kegiatan budaya dengan cara melakukan pengkajian kritis dan
sosialisasi terhadap identitas nasional.
Perbedaan perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya
keserasian dan keselarasan secara nasional. Seperti yang kita
ketahui, Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar baik dari kebudayaan
ataupun wilayahnya. Di satu sisi hal ini membawa dampak positif bagi bangsa
karena kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia secara bijak atau
mengelola budaya budaya yang melimpah untuk kesejahteraan rakyat, namun selain
menimbulkan sebuah keuntungan, hal ini juga akhirnya menimbulkan masalah yang
baru. Kita ketahui dengan wilayah dan budaya yang melimpah itu akan
menghasilkan karakter atau manusia manusia yang berbeda pula sehingga dapat
mengancam keutuhan bangsa Indonesia.
Syarat Integrasi
Menurut William F. Ogburn dan Mayer Nimkoff, syarat keberhasilan suatu
integrasi sebagai berikut
a. Anggota-anggota masyarakat merasa bahwa mereka
berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan satu dengan lainnya.
Terciptanya kesepakatan (konsensus) bersama mengenai norma-norma dan
nilai-nilai social yang dilestarikan dan dijadikan pedoman
c. Norma-norma dan nilai-nilai sosial
dijadikan aturan baku dalam melangsungkan proses integrasi sosial.
Perwujudan Integrasi Nasional
Terwujudnya integrasi nasional, antara lain dapat dilihat dari pakaian,
bahasa, lambang dan identitas kebangsaan, landasan ideologi, perilaku sosial,
serta lembaga-lembaga.
Fungsi Pancasila dalam Integrasi Nasional
Pancasila merupakan moral bangsa indonesia dan pelindung dari perbedaan
/ kemajemukan yang ada di indonesia. Berikut makna dari pancasila :
a. Sila Pertama
Mewajibkan kita untuk mengakui dan memuliakan Tuhan sebagai pencipta
baik dalam hati maupun perbuatan.
b. Sila Kedua
Mewajibkan kita untuk mengakui dan memperlakukan setiap orang sebagai
sesama manusia yang memiliki martabat mulia dan hak serta kewajiban asasi.
c. Sila Ketiga
Mewajibkan kita untuk mencintai tanah air bangsa, dan negara Indonesia
d. Sila Keempat
Mewajibkan kita untuk turut serta dalam kehidupan politik dan
pemerintahan sesuai dengan kedudukan masing-masing
e. Sila Kelima
Mewajibkan kita memberi sumbangan sesuai dengan kemampuan demi
mewujudkan kesejahteraan rakyat.
D.
Peran Pemerintah dan Masyarakat dalam
Mewujudkan Integrasi Nasional
Dalam upaya untuk mencapai integrasi nasional dengan cara menjaga
keselarasan antarbudaya. Hal itu dapat terwujud jika ada peran serta pemerintah
dan partisipasi masyarakat dalam proses integrasi nasional.
1.
Peran pemerintah dalam mewujudkan integerasi nasional adalah:
a.
Pemerintah harus mampu melaksanakan sebuah sistem politik nasional yang
dapat mengakomodasikan aspirasi masyarakat yang memiliki
kebudayaan yang berbeda-beda.
b.
Kemampuan desentralisasi pemerintah yang diwujudkan dalam agenda otonomi
daerah
c.
Keterbukaan dan demokratisasi yang bertumpu pada kesamaan hak dan
kewajiban warga negara.
2.
Peran Masyarakat dalam mewujudkan integeritas nasional adalah:
a.
Meminimalkan perbedaan dan berpijak pada kesamaan-kesamaan yang dimiliki
oleh setiap budaya daerah.
b.
Meminimalkan setiap potensi konflik yang ada.
E. Syarat Integrasi
1. Anggota-anggota
masyarakat merasa bahwa mereka berhasil mengisi kebutuhan
kebutuhan satu dengan lainya
2. Terciptanya
kesepakatan bersama mengenai norma-norma dan nilai-nilai social yang
dilestarikan dan dijadikan pedoman .
3. Norma-norma dan
nilai-nilai social dijadikan aturan baku dalam melangsungkan proses integerasi
nasional.
F.
Faktor-faktor Pendorong,pendukung dan
penghambat Integerasi Nasional.
a. Factor pendorong
tercapainya integerasi nasional
1.
Adanya rasa senasib dan seperjuangan yang diakibatkan oleh factor
sejarah
2.
Adanya semangat persatuan dan kesatuan dalam bangsa,bahasa dan tanah air
3.
Adanya keperibadian dan pandangan hidup bangsa yang sama yaitu pancasila
4.
Adanya jiwa dan semangat gotong royong ,solidaritas dan toleransi
keagamaan yang kuat.
5.
Adanya rasa senasib dan perjuangan akibat penderitaan penjajahan.
b. Factor penghambat
Integerasi nasional
1.
Kurangnya penghargaan terhadap kemajemukan yang bersifat heterogen
2.
Kurang toleransi antar golongan
3.
Kurang kesadaran dari masyarakat Indonesia terhadap ancaman dari luat
4.
Adanya ketidak puasan terhadap ketimpangan dan ketidakmerataan
hasil-hasil pembangunan.
terimakasih informasinya
BalasHapusNice info gan
BalasHapussangat bermanfaat sekali,trimakasih
BalasHapusTerimakasih infonya
BalasHapus